ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pernah atau malah sering menerima broadcast dari teman yang berisi tulisan dari Ustadz Salim A. Fillah?
Ya, penulis buku Lapis-Lapis Keberkahan ini memang dikenal dengan gaya tulisannya yang khas dan sulit ditiru oleh orang lain. Beberapa hari terakhir ada satu tulisan beliau yang menyebar cepat lewat broadcast BBM dan whatsapp.
Dalam tulisan tersebut diceritakan tentang pertemuan beliau dengan Syaikh Dr. Abu Bakr Al "Awawidah, Wakil Ketua Rabithah Ulama Palestina.
Menariknya Ulama Palestina itu bercerita tentang Peradaban Islam yang silih berganti dipimpin dari bangsa satu ke bangsa yang lain. Syaikh Abu Bakr berpendapat juga berharap bahwa peradaban yang akan memimpin Islam selanjutnya serta membebaskan Al Aqsha adalah peradaban dari Timur sembari mengutip hadits Rasulullah.
Dikutip dari Islamedia.co yang telah mengkonfirmasi pada Ustadz Salim A Fillah, berikut tulisan broadcast di BBM dan whatsapp yang menyentuh hati muslim Indonesia :
Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al 'Awawidah, Wakil Ketua Rabithah 'Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, "Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa 'Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?"
Beliau tersenyum. "Tidak begitu ya Ukhayya", ujarnya lembut. "Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu."
"Pada kurun awal", lanjut beliau, "Allah memilih Bangsa 'Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah 'Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka."
"Di masa , Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah 'Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak 'Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia."
"Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya."
"Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk."
Baca Juga : BAGIKAN, Kumpulan Status Keren Ustadz Salim A. Fillah
"Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; 'Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih."
"Ketika Daulah 'Aliyah 'Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini."
Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. "Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek", katanya sedikit tertawa, "Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini."
"Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para 'Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah 'Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah 'Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke", ujar beliau terkekeh.
"Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam."
"Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaaLlah."
Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami..
Ustadz Salim A. Fillah
Sumber: Islamedia.co