ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Tubuh wanita terus mengali perubahan sepanjang waktu. Perubahan ini biasanya terjadi pada masa pubertas dan periode menopause.
Dikutip dari The Artikulo Uno News, kaum wanita sering kali merasakan
perubahan, terutama pada berat, bentuk tubuh, serta beberapa tampilan
fisik lainnya.
Beberapa faktor yang berperan dalam perubahan ini antara lain umur,
anak serta level hormon. Akan tetapi, perubahan ini ternyata memiliki
keunikan tersendiri untuk setiap wanita diseluruh dunia.
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah sebuah kondisi yang dialami
20% kaum hawa di seluruh dunia, dimana kondisi ini terklasifikasi
tergantung dari gejala yang timbul yang secara tidak langsung juga dapat
membahayakan wanita.
Kondisi ini termasuk kategori kondisi endocrine dimana adanya
penambahan jumlah hormon pria di dalam wanita (androgen). Penyebab
kondisi ini bisa berasal dari genetik maupun dari lingkungan sekitar.
Ruang lingkupnya yang cukup luas serta kondisinya yang bisa
membahayakan kerap kali membuat dokter kesulitan dalam mendiagnosanya.
Menurut beberapa hasil studi terakhir, kondisi ini mungkin terkait
erat dengan insulin. Dengan kata lain, PCOS kerap kali ditemukan pada
wanita yang memiliki kadar insulin yang tinggi.
Para wanita yang berusia antara 18 hingga 44 tahun kerap kali menjadi
korban dari kondisi ini., yang bisa memicu terjadinya diabetes, apnea
saat tidur, penyakit jantung, tekanna darah tinggi , serta beberapa
jenis kanker.
Gejala dari PCOS :
- Gelisah dan/atau depresi.
- Adanya masalah dalam kehamilan.
- Menstruasi yang tidak teratur.
- Bertambahnya jumlah rambut pada tubuh.
- Jerawat, kulit yang berminyak, dan ketombe.
- Berat badan bertambah.
- Adanya masalah dalam kehamilan.
- Menstruasi yang tidak teratur.
- Bertambahnya jumlah rambut pada tubuh.
- Jerawat, kulit yang berminyak, dan ketombe.
- Berat badan bertambah.
Penanganan PCOS :
- Berolahraga secara teratur.
- Tingkatkan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung magnesium.
- Atur pola makan atau lakukan diet.
- Konsultasikan segera ke dokter.
- Tingkatkan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung magnesium.
- Atur pola makan atau lakukan diet.
- Konsultasikan segera ke dokter.
Sumber : Sriwijaya Post