ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memetakan 48 jaringan internasional yang memanfaatkan 22 lembaga pemasyarakat (lapas) di Indonesia.
Demo anti narkoba di semarang |
Dari 48 jaringan itu, termasuk di dalamnya jaringan gembong narkoba Freddy Budiman yang telah dihukum mati pada akhir Juli 2016.
“Duapuluh dua lapas dimanfaatkan untuk menjual narkoba. Sabunya itu dari China,” kata Budi seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Namun dia tidak bisa menjelaskan leibh jauh, karena datanya belum lengkap. Selain memetakan jaringan internasional narkoba yang berbisnis di Indonesia, BNN juga telah melakukan pemeriksaan terhadap laporan transaksi mencurigakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Seperti diketahui, PPATK mengirimkan laporan transaksi mencurigakan yang diduga terkait kejahatan tindak pidana narkoba senilai Rp3,6 triliun. “Sudah kami telusuri bersama Polri. Rp2,8 triliun sudah bisa kami buktikan itu hasil kejahatan. Masih kami telusuri sisanya,” kata Budi.
Budi menjelaskan dia menduga satu jaringan, seperti Freddy contohnya bisa menghasilkan Rp1 triliun per tahun. Sementara itu, belanja negara Indonesia untuk pemberantasan narkoba bisa sampai Rp72 triliun.
Namun, bukan karena jumlahnya, tapi pengaruh kehancuran generasi muda.
Sumber : kabar24.bisnis.com