ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Salawat paling tenar setelah Salawat Badar adalah Salawat Nariyah. Pengamalannya pun paling tenar karena sering digunakan wirid sebagi wasilah agar doa lebih cepat terkabul. Terkait namanya, banyak sumber menjelaskan dengan berbagai versi. Tentang siapa penyusun salawat nariyah juga ada beberapa versi.
Syekh Muhammad Haqqi an-Nazili dalam kitab Khazinah al-Asrar Jaliyah al-Adzkar (hlm. 167-168) menjelaskan bahwa Salawat Nariyah itu sebenarnya bernama Salawat Tafrijiyah al-Qurtubiyah. Penduduk Maroko menyebutnya Nariyah karena cepatnya hajat terkabul ketika mereka mengamalkan salawat ini. Diibaratkan secepat api melahap jerami.
Penulis kitab tersebut juga meriwayatkan sanad ijazah Salawat Nariyah dari Syekh Muhammad al-Tunisi, lalu dari Syekh Sayid Zain Makki, dan dari Syekh Muhammad as-Sanusi. Konon, penulisnya bernama Syekh Abu Ishaq Ibrahim al-Tazy. Penisbatan kepada Qurthubi karena ia paling banyak meriwayatkan keutamaan Salawat Tafrijiyyah atau Nariyah ini.
Terkait isi, Salawat Nariyah memuat dua hal yang menjadi sorotan sebagian orang yang vokal membidahkannya, yaitu sanjungan kepada Nabi Muhammad Saw. yang dianggap berlebihan. Selain itu, salawat tersebut dianggap bidah karena terdapat muatan tawasul Berikut ini ulasan 5 hal penting terkait Salawat Nariyah.