ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kawasan Industri Piyungan (KIP) Bantul ditargetkan menyerap 70.000 tenaga kerja. Pemerintah yakin kemiskinan akan turun.
Pemkab Bantul hingga saat ini terus membangun fasilitas publik di
Kawasan Industri Piyungan (KIP). Antara lain jalan raya sebagai lalu
lintas menuju kawasan industri, pasokan listrik hingga air ke wilayah
tersebut. Sebelumnya Pemerintah DIY juga telah meresmikan sejumlah
sarana di kawasan ini seperti rest area, tempat kuliner dan pertokoan.
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pembangunan terus
dilakukan di kawasan industri yang terletak di Desa Sitimulyo dan
Srimulyo, Piyungan tersebut agar segera beroperasi. Pemerintah memiliki
harapan besar dengan keberadaan kawasan seluas 110 hektare itu.
Pembangunan dan pengelolaan kawasan menggandeng rekanan PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) selaku pihak pengembang.
“PT YIP inilah yang akan mengatur segala penataan maupun investor
yang akan membuka pabrik di kawasan itu termasuk menyiapkan site plan
[rencana tapak],” ujar Abdul Halim Muslih melalui rilis Pemkab Bantul,
Jumat (16/9/2016).
Abdul Halim Muslih mengatakan, apabila seluruh perusahaan beroperasi
dikawasan tersebut, tidak kurang dari 70.000 tenaga kerja akan terserap.
Pemkab Bantul menetapkan syarat 70% pekerja yang direkrut perusahaan
merupakan warga Bantul.
Serapan tenaga kerja tersebut menurutnya akan mengurangi angka
pengangguran di Bantul. Lapangan pekerjaan yang terbuka juga ditargetkan
menekan angka kemiskinan hingga 14%.
“Semangat dari Pemkab Bantul adalah bagaimana masuknya investor ke Bantul memberikan manfaat bagi masyarakat di sini,” lanjut dia.
“Semangat dari Pemkab Bantul adalah bagaimana masuknya investor ke Bantul memberikan manfaat bagi masyarakat di sini,” lanjut dia.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop)
Bantul Sulistyanta mengatakan, badan pengelola seperti YIP yang bertugas
menata kawasan industri mirip dengan Otoritas Batam di Kepulauan Riau.
“Mirip yang ada di Batam yang awal pendiriannya sebagai kawasan
industri ada Badan Otoritas Batam. Saya berharap, adanya pabrik-pabrik
di kawasan itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Tentunya terkait
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan,” ujar
Sulistyanta.
Sumber : harianjogja.com