ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Banjir bandang dan tanah longsor di Garut Jawa Barat (Jabar) menewaskan
20 orang. Data yang diterima Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
hingga Rabu (21/9/2016) sore menyebutkan ada 17 orang korban meninggal
di Garut dan tiga di Sumedang.
“Saya dapat ‘update’ (data terakhir korban tewas) ada 17 orang di Garut
dan tiga di Sumedang. Itu data saya dapat,” kata Khofifah seusai
mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu sebagaimana
dikutip Kantor Berita Antara.
Mensos mengaku dirinya ditanya Presdiden Joko Widodo terkait bencana
banjir dan longsor. “Saya akan langsung ke Garut, kemudian ke Sumedang,”
kata Khofifah.
Mensos menyatakan akan langsung mengecek penanganan korban secara
langsung dan memberikan bantuan pemerintah terhadap keluarga korban
tewas.
“Memberikan bantuan kematian dari pemerintah untuk mereka yang telah
diidentifikasi, baik di Garut maupun di Sumedang,” kata Khofifah.
Mensos
menyebut bantuan kematian itu senilai Rp15 juta setiap korban sebagai
bagian dari rasa duka cita bagi keluarga korban tewas.
Khofifah juga menyatakan kedatangannya akan bertemu dengan para korban
yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian guna mengetahui apa sudah
ditangani dengan layak.
“Di pengungsian, saya akan cek tim dapur umum, prinsipnya jangan sampai ada yang tidak terpenuhi,” jelasnya.
Khofifah juga menyatakan tim khusus yang menangani trauma sudah diberangkatkan.
Terkait
bantuan perbaikan rumah bagi korban banjir dan longsor, Khofifah
menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
“Saya sudah komunikasikan dengan
Kemenpupera. Sudah kirim tim juga, sudah koordinasi dan dirjennya sudah
ke lapangan, pasti akan dilakukan identifikasi,” katanya.
Khofifah
menatakan berdasarkan pengalaman di daerah lain yang mengalami bencana
longsor, kecenderungannya akan dicarikan relokasi terdekat.
“Selebihnya saya akan koordinasi dulu dengan pemda Garut dan Sumedang,” kata Khofifah
Kepala
Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana banjir
dan longsor di Garut dan Sumedang akibat hujan berintensitas tinggi dan
berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan.
Banjir
bandang itu menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler,
Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu, pukul 01.00 WIB.
Meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri secara cepat, kata dia, menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5-2 meter. Sementara
itu, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa
Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa
Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.
Sumber : solopos.com
Banjir merendam seluruh pemukiman warga yang tinggal di kampung Cimacan
Garut. Tak hanya bagian belakang kampung saja yang terkena banjir,
bagian depan kampung tersebut pun kena imbasnya. Rumah warga yang
terletak di depan terendam air setinggi 3 meter.
Salah seorang warga lainnya yang rumahnya terletak di bagian depan
kampung Cimacan juga sempat merasa panik saat air datang mengisi seluruh
bagian rumahnya. Neneng (39) Warga RT 4 RW 19 Kampung Cimuncang,
Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut ini lari keluar rumah untuk
menyelamatkan diri bersama dua anak dan suaminya.
"Airnya gede banget jam 12 malam itu, saya kira air dari jalan biasa
tahunya ini air dari sungai belakang (Cimanuk)," ujarnya dikutip dari
detik.com, Rabu (21/9/2016).
Saat air masuk ke dalam rumahnya melewati pintu depan dan ditutup dengan kayu agar air tidak masuk ke ruang tengah. Namun tiba-tiba tak berselang lama air masuk melalui pintu garasi mobil rumahnya hingga mengisi seluruh bagian rumah. Ia terkejut saat keluar rumah, ternyata air di luar sudah tinggi.
Saat air masuk ke dalam rumahnya melewati pintu depan dan ditutup dengan kayu agar air tidak masuk ke ruang tengah. Namun tiba-tiba tak berselang lama air masuk melalui pintu garasi mobil rumahnya hingga mengisi seluruh bagian rumah. Ia terkejut saat keluar rumah, ternyata air di luar sudah tinggi.
"Seperut pas keluar rumah. Air masuk saja semunya dari garasi mobil. Barang dagangan saya hilang kebawa air," tuturnya.
Jam 12 banjir bandang menyerang warga setempat. Sempat mendengar teriakan dari warga belakang yang rumahnya terkena hantaman air terlebih dahulu.
Jam 12 banjir bandang menyerang warga setempat. Sempat mendengar teriakan dari warga belakang yang rumahnya terkena hantaman air terlebih dahulu.
"Ada teriakan banjir sama minta tolong dari warga dekat sungai. Saya
juga panik takut banget ngeliat airnya pas mau ngambil barang kayak baju
yang lainnya lah, ya sudah lebih menyelamatkan diri saja," kata dia.
Beruntung keluarganya tidak ada yang terbawa hanyut, termasuk
barang-barang berharga lainnya masih utuh di dalam rumah. Saat ini
proses evakuasi sisa sisa puing rumah masih terus dilakukan oleh pihak
TNI, Polres Garut, BPBD Kabupaten Garut, dan warga setempat yang
selamat.
Kabar terbaru dikutip dari poskota, korban banjir bandang di Kabupaten Garut terus bertambah. Hingga Rabu (21/9/2016) siang jumlah korban mencapai 20 orang.
Sebanyak 15 korban sudah teridentifikasi dan 5 korban lainnya baru ditemukan pada pukul 14:00 wib dan masih pendataan petugas.
Kabar terbaru dikutip dari poskota, korban banjir bandang di Kabupaten Garut terus bertambah. Hingga Rabu (21/9/2016) siang jumlah korban mencapai 20 orang.
Sebanyak 15 korban sudah teridentifikasi dan 5 korban lainnya baru ditemukan pada pukul 14:00 wib dan masih pendataan petugas.
Dr Endah dari Polres Garut saat dihubungi menjelaskan, sebanyak 15
korban tewas yang ada di RS UD Garut sudah teridentifikasi dan sebagian
ada yang sudah dimakamkan.
“Lima korban lain belum diketahui identitasnya karena baru diketemukan,“ ucapnya.
Berdasar laporan sementara jumlah korban tewas 20 orang, korban hilang 25 orang, luka ringan 37 orang dan luka berat 6 orang. “Para korban ada di rumah sakit Dr Slamet, Garut.”
Astagfirullah, semoga korban yang hilang segera ditemukan dan warga yang lain segera di evakuasi. Serta keluarga yang ditinggalkan tabah atas musibah ini.
“Lima korban lain belum diketahui identitasnya karena baru diketemukan,“ ucapnya.
Berdasar laporan sementara jumlah korban tewas 20 orang, korban hilang 25 orang, luka ringan 37 orang dan luka berat 6 orang. “Para korban ada di rumah sakit Dr Slamet, Garut.”
Astagfirullah, semoga korban yang hilang segera ditemukan dan warga yang lain segera di evakuasi. Serta keluarga yang ditinggalkan tabah atas musibah ini.
Sumber : wajibbaca.com