ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Presiden Joko Widodo mengaku memiliki kebiasaan
khusus ketika membaca berita-berita di situs berita online. Kebiasaan khusus
itu adalah membaca bagian komentar terlebih dulu sebelum isi berita.
"Saya sering kali melompati judulnya dan langsung membaca komentarnya," ujar Presiden Jokowi saat meresmikan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, seperti dalam rilis Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Senin, 19 September 2016.
Menurut Presiden Jokowi, kolom komentar berita di situs online kini cenderung menyedihkan. Sebab, isinya bukan lagi diskusi antara pembaca, melainkan perang antarpembaca berita itu, dari saling hina, saling sindir, atau cyber bullying.
Seharusnya, kata Jokowi, peperangan itu tak perlu
ada di kolom komentar. Sebab, jika dibiarkan, bakal menjadi kebiasaan. Jika
sudah menjadi kebiasaan, perlahan akan menggantikan nilai karakter bangsa
Indonesia yang penuh budi pekerti dan sopan santun.
"Ada sebuah nilai-nilai yang saat ini menginfiltrasi kita (lewat saling sindir dan memaki di berita online). Itulah nanti yang akan menghilangkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” tutur Presiden Joko Widodo.
Dia menyarankan agar aksi saling hina dan sindir itu dihentikan karena bisa mengancam nilai-nilai Indonesia. Di satu sisi, dirinya mengaku sudah meminta pertolongan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar saling hina dan sindir itu bisa ditumpas sejak akarnya.
"Saya sudah menyampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) agar persentase pendidikan etika, budi pekerti, dan sopan santun ditingkatkan di SMP dan SD," ujar Presiden Jokowi.
Sumber : nasional.tempo.co