ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Rusaknya hubungan diplomatik antara Iran
dan Saudi Arabia berimbas kepada warga Iran yang mendapat jatah
melaksanakan haji ke Mekkah, hampir semua warga Iran tersebut gagal
melaksanakan haji ke mekkah.
Menanggapi
hal tersebut pemimpin Syiah Iran tertinggi yakni Ali Khomeini
memberikan fatwa bolehnya berhaji ke tanah karbala yang merupakan tempat
suci bagi kaum syiah, bahkan mereka menilai bahwa tanah karbala lebih
suci daripada tanah Haramain, lebih jauh lagi mereka berpendapat bahwa
karbala adalah tempat tersuci di dunia dengan berdalih hadits karangan
mereka :
کربلا هی اطهر بقاع الأرض و اعظمها حرمة و انها لمن بطحاء الجنة
”Karbala adalah paling suci dan paling agungnya tempat di muka bumi, dan sesungguhnya Karbala adalah sebuah tempat di surga.”
Hadits
ini tidak kita temui di salah satu kitab kutubussittah(6 kitab hadits
muktabar), akan tetapi hadits ini hanya kita dapati di kitab-kitab Syiah
seperti di Bihar al-Anwar/Juz.98 hal.110/Kamil al-Ziyarat, hal.264,
dll.
Fatwa petinggi syiah tersebut
menggerakkan ratusan ribu kaum syiah memilih berhaji atau wukuf ke
karbala, yang mana 75% dari mereka yang berkumpul disana adalah warga
Iran.
“Saya berharap jumlah peziarah
mencapai satu juta orang, sekitar 75% dari mereka adalah warga Iran”,
ujar Adil al-Mussawi, seorang juru kunci situs keramat, kepada AFP.
“Konflik
Arab-Iran telah memaksa warga Iran memilih mendatangi Karbala untuk
mengunjungi tempat suci Imam Husein. Bagi Syi’ah, (berkunjung ke
kuburan) ini setara melakukan 70 kali haji”, lanjutnya.
Pelaksaan haji tersebut mereka sebut
juga dengan “Ziarah Arafah”. Pelaksanaan tersebut di biayai oleh
pemerintah Iran. Berita serupa juga ada di beberapa TV swasta nasional.
Pelaksanaan
haji atau wukuf yang mereka lakukan akan memperpecah kesatuan umat
islam dan hal tersebut akan menjadi fitnah bagi umat islam, sebenarnya
hal ini sudah Nabi SAW. beritahu di dalam hadits berikut :
6302
– حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا حَنْظَلَةُ، عَنْ سَالِمِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُشِيرُ بِيَدِهِ يَؤُمُّ
الْعِرَاقَ: «هَا، إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا، هَا، إِنَّ الْفِتْنَةَ
هَاهُنَا، – ثَلَاثَ مَرَّاتٍ [ص:391] مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ
الشَّيْطَانِ» مسند أحمد مخرجا (10/ 390)
Telah
menceritakan kepada kami ‘Abdullah : Telah menceritakan kepadaku ayahku
(Ahmad bin Hanbal) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair : Telah
menceritakan kepada kami Handhalah, dari Saalim bin ‘Abdillah bin
‘Umar, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Aku pernah melihat Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya menunjuk ke
arah ‘Iraaq. (Beliau bersabda) : “Di sinilah, fitnah akan
muncul, fitnah akan muncul dari sini”. Beliau mengatakannya tiga kali.
“Yaitu, tempat munculnya tanduk setan” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 2/143]. Shahih sesuai syarat Al-Bukhaariy dan Muslim.
Dalam lafadh lain disebutkan :
عن
ابْن عُمَرَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يُشِيرُ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ، وَيَقُولُ: ” هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ
هَاهُنَا هَا، إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا ثَلَاثًا حَيْثُ يَطْلُعُ
قَرْنَا الشَّيْطَانِ ”
Dari
Ibnu ‘Umar, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam berisyarat dengan tangannya ke arah timur dan bersabda : “Di sinilah, fitnah akan muncul, fitnah akan muncul dari sini”. Beliau mengatakannya tiga kali. “Yaitu, tempat munculnya tanduk setan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2905].
Sumber : nahimunkar.com