ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ketika melihat ratusan orang terombang-ambing di tengah lautan, Yusuf tak pikir panjang lagi. Ia menuju ke lokasi itu untuk menyelamatkan mereka.
Sayang, perahu miliknya hanya mampu mengangkut sekitar 48 orang.
Mau tidak mau, ia pun harus bolak-balik sebanyak tujuh kali perjalanan selama 14 jam dan berhasil menyelamatkan 300 orang.
Ini merupakan bagian dari kisah Yusuf, seorang nelayan miskin asal langsa, Aceh.
Secara tak sengaja, ia menemukan ratusan pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut yang berjarak sekitar 7 jam dari pesisir.
Saat menyelamatkan mereka, Yusuf sebenarnya sudah mencoba untuk melakukan panggilan radio kepada petugas terdekat.
Namun, ia tampaknya tak bisa menunggu sedemikian lama mengingat kondisi para pengungsi yang sudah begitu mengkhawatirkan.
Ia bertekad, menyelamatkan mereka meski hal itu tidak mudah.
"Banyak yang sudah putus asa. Saya sudah memberitahu otoritas, dan saya sendiri melakukan perjalanan sebanyak tujuh kali bolak-balik selama 14 jam," ujar Yusuf.
"Saya harus menolong mereka. Ada aturan tak terulis di lautan, bahwa siapapun harus menolong mereka yang memerlukan pertolongan, darimana pun mereka berasal," tambahnya.
Nahas, seminggu setelah penyelamatan heroik tersebut, Yusuf mengalami musibah.
Kapal yang menjadi sumber mata pencahariannya, hancur lalu karam setelah diterjang ombak.
Kisahnya kemudian mendunia lalu muncul gerakan sosial penggalangan dana untuk membantunya.
Adapun penggalangan dana ini dikelola melalui situs Launch Good sejak 29 Agustus 2015 lalu hingga 26 September 2015 kemarin.
Selama rentang waktu tersebut, berhasil terkumpul dana sebesar Rp 116 juta yang akan diberikan kepada Yusuf untuk membeli kapal baru. (*)
Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2015/09/27/kisah-heroik-yusuf-nelayan-aceh-penyelamat-300-pengungsi-rohingya