ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bom meledak di depan Gereja Oikumene yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo No 32 RT 03, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.00 WITA pagi tadi.
Ledakan bom itu dilaporkan terjadi saat jemaat gereja sedang beribadah. Akibatnya empat anak mengalami luka-luka.
“Korban saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Moeis, Samarinda untuk mendapatkan pertolongan,” terang Karo Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto, Minggu (13/11/2016).
Adapun identitas korban diantaranya bernama Intan Olivia (3) warga Gang Jati 3 RT 27 Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir. Ia mengalami luka bakar pada sekujur tubuhnya.
Yang kedua bernama Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4) warga Aspol Loa Janan KM 4, ia merupakan anak dari Novita Sagala, seorang PNS dari Polresta Samarinda. Ia mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Ketiga, korban bernama Triniti Hutahaya (3), ia mengalami luka di sekujur tubuhnya. Terakhir, ada balita yang masih berusia dua tahun bernama Anita Kristobel Sihotang (2), ia mengalami luka bakar.
Kronologi
Keterangan dari saksi mata di lokasi menyebutkan, peristiwa itu berawal saat seorang pria masuk ke halaman gereja yang berada persis di pinggir jalan, sambil membawa tas.
Semula tidak ada yang curiga dengan gerak gerik pria itu.
“Tidak ada yang curiga. Ini kan gereja di wilayah terbuka. Kita kira yang masuk ke halaman, kan mau ibadah,” ujar pendeta Samion (53) seperti diberitakan Merdeka, Minggu (13/11).
Saat itu, di halaman memang penuh anak-anak yang sedang bermain menunggu orangtua mereka selesai ibadah. Begitu tas yang diletakkan di halaman meledak, pelaku lantas melarikan diri ke arah sungai dan melompat ke sungai.
“Jadi orang teriak-teriak itu pelakunya, saya ikut mengejar dengan warga di sekitar. Asap sempat mengepul tebal di halaman, percikan apinya sempat membakar atap tapi bisa dipadamkan,” tutur Samion.
“Itu motor pelaku ditinggal di halaman. Motornya Honda Karisma, itu terbakar dan rusak di halaman gereja Pak. Yang saya lihat tadi ada 6 luka-luka, 2 paling parah,” imbuhnya.
Saksi mata lainnya, Samuel Tulung (50), yang juga menangkap pria itu mengatakan, pria terduga peledakan memang ditangkap di sungai mahakam.
“Saya kebetulan mau lewat depan gereja, ada orang-orang lari-lari. Pelakunya itu sudah berenang sampai ke tengah. Saya minta kapal motor di tengah sungai, mengejar,” ujae Samuel.
“Saya berdua dengan warga lain, tangkap pelaku. Sempat menarik kaki saya, saya pukul mukanya, akhirnya dia lepaskan. Saya bilang jangan dipukuli, ini serahkan ke polisi, supaya diungkap jaringannya,” terang Samuel.
Identitas pelaku
Hingga artikel ini ditulis, polisi masih melakukan pemeriksan intensif terhadap J pelaku pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejauh ini, J diketahui merupakan mantan narapidana.
“J pelaku pelemparan bom, yang bersangkutan mantan napi bom Puspitek Serpong, kelompok Pepy Vernando,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar sebagaimana dilansir DetikNews, Minggu (13/11/2016).
“Setelah bebas (J) bergabung dengan kelompok JAD Kaltim dan mempunyai link dengan kelompok Anshori di Jatim yang sekarang ini masih di supervisi karena indikasi akan beli/mendatangkan senjata api dari Filipina,” sambungnya.
Pristiwa ini sempat terekam kamera netizen yang mengunggahnya di akun Facebook. Berikut ini foto-foto yang beredar :